Wednesday, September 15, 2010

Tetap Semangat di Oriflame

Mengambil dari Bpk. MArio Teguh :

Sahabat saya yang berhak bagi sebesar-besarnya rezeki,

Marilah kita mulai dengan menerima formula yang ketetapannya sudah dibuktikan sejak lahirnya kemanusiaan, bahwa:

Rezeki kita kecil, jika kita bernilai kecil bagi orang lain.
Rezeki kita besar, jika kita bernilai besar bagi orang lain.

Dan satu lagi,

Rezeki itu bukan hanya uang.

Rezeki itu meliputi semua rahmat Tuhan bagi kita, yang bisa berupa kesehatan, kedamaian, ilmu, keluarga yang sejahtera dan berbahagia, nama baik, dan pengaruh yang besar untuk memajukan kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan.

Dan yang tertinggi nilainya dari semua rezeki adalah IMAN kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Apakah ada yang lebih indah daripada hidup dalam keimanan, berpamitan dari kehidupan dunia dalam keimanan, dan memasuki surga dalam keimanan?

Maha Besar Tuhan, dengan semua kekuasaan dan kasih sayang-Nya.

Maka,

Marilah kita membesarkan nilai kita bagi orang lain, dan mengikhlaskan penghitungan imbalannya kepada Tuhan.

Janganlah seperti dia yang malas, penunda, dan peragu, tetapi yang galak menyalahkan orang lain yang tidak memuliakan kehidupannya.

Orang yang malu untuk mengajukan dirinya yang bernilai – dan menghindari bekerja bagi keuntungan banyak orang, harus berani menjadi orang yang tidak dibutuhkan.

Orang yang tidak dibutuhkan, tidak akan dinilai.

Karena,

Tingginya kebutuhan orang lain atas peran kita, menentukan tingginya penghargaan atas kehadiran kita.

Janganlah juga seperti dia yang malas untuk menjadikan dirinya pandai,
menunda pekerjaan bagi kebaikan orang lain,
dan meragukan kemungkinan berhasil dari rencana-rencananya sendiri;
tetapi marah dalam doa-doanya yang menuduh Tuhan berlaku tidak adil.

Tuhan Maha Adil.

Yang bernilai bagi orang lain, akan dijadikan-Nya bernilai.

Apakah kita sampai hati,
meminta Tuhan menjadikan orang yang malas, tidak jujur, dan penggerutu – untuk hidup dalam keindahan yang disediakan untuk jiwa-jiwa baik yang bermanfaat bagi saudaranya?

Ada kepantasan bagi segala sesuatu.

Jika yang kita minta besar, maka pantaskanlah diri kita untuk menerima yang besar.

Dan jika kita mengeluhkan kecilnya penghormatan orang lain kepada kita, mungkin itu adalah pemberitahuan untuk memeriksa yang sedang kita lakukan,
agar kita tidak melanjutkan sikap dan perilaku yang memantaskan kita bagi penghormatan kecil dari orang lain.

Perhatikanlah, bahwa

Selalu ada pemberitahuan untuk memperbaiki diri didalam keluhan kita sendiri.

No comments:

Post a Comment